Dosen PGSD UMM |
Dalam rangka pengabdian dosen luar negeri dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Muhammadiyah Malang melakukan pelatihan implementasi Gerakan literasi sekolah berbasis nilai-nilai al islam dan budaya Indonesia pada guru Rumaisa School Korea Selatan pada 11 September 2023 yang dilaksanakan melalui via zoom. Tim pengabdian dosen antara lain Arinta Rezty Wijayaningputri, S,Pd.,M.Pd, Innany Mukhlishina, M.Pd, dan Mutyas Galuh Danawati, S.Pd., M.Pd. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memajukan literasi supaya membantu memotivasi anak sehingga mereka tumbuh menjadi warga dunia yang nantinya mereka bisa berpengetahuan luas dan berpendidikan. Arinta Rezty Wijayaningputri, S,Pd.,M.Pd selaku ketua pengabdian menyampaikan fokus penelitian ini pada nilai-nilai yang sangat berarti dalam kehidupan sehari-hari kita terutama pada nilai al islam dan budaya Indonesia. Kami memilih hal tersebut karena dimana itu akan menjadi pondasi membangun karakter dan moral siswa. Ibu Ninda Ekaristi, S.T selaku kepala sekolah Rumaisa School menyampaikan bahwa “Besar harapan kami dengan adanya program pengabdian-pengabdian dari berbagai universitas di Indonesia dapat membantu dan menjawab tantangan-tantangan kegiatan atau aktivitas di Rumaisha School. Di tengah kesibukan kami para guru Rumaisa School sebagai ibu juga istri dan guru Rumaisa School semoga bisa menyerap dan mengambil yang bermanfaat dari pengalaman yang diberikan”.
Meeting zoom yang dilaksanakan oleh Dosen PGSD UMM
Pada materi pertama tentang gerakan literasi sekolah berbasis nilai al islam dan budaya Indonesia yang disampaikan oleh Innany Mukhlishina, M.Pd membahas bahwa gerakan literasi sekolah berbasis nilai al islam dalam Al-Qur’an dirangkum dalam ayat-ayat tentang perintah motivasi untuk membaca dan menulis dalam arti luas menduduki penting pengembangan ilmu peradaban islam. Kemudian beliau juga menyampaikan megenai penanaman budaya Indonesia melalui gerakan literasi sekolah, hubungan antara gerakan literasi sekolah dan budaya Indonesia dapat dijelaskan sebagai penghargaan terhadap budaya Indonesia, pemahaman yang lebih mendalam tentang budaya, dan pemeliharaan bahasa dan budaya. Menanamkan gerakan literasi sekolah dengan budaya Indonesia kepada anak-anak memerlukan pendekatan yang terencana dan mendalam. Kemudian pada sesi tanya jawab Bu Ninda bertanya mengenai bahasa pada anak-anak perkawinan campuran yang sulit memahami bahasa Indonesia dan ditanggapi oleh Bu Innany bahwa ini merupakan tantangan bagi guru juga orang tua untuk mengajarkan bahasa, budaya, nilai agama itu lebih tinggi tantangannya. Tadi yang disampaikan saya rasa sudah baik jika bahasa Indonesia itu dilakukan di rumah jika anak-anak masih bisa mendengarkan bahasa Indonesia itu, minimal di lingkungan rumah.
Pada materi kedua tentang menulis cerita anak yang disampaikan oleh Assoc. Prof. Dr. Agus Sulaeman, S.Pd., M.Pd. Beliau menyampaikan bahwa cerita anak adalah karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman, kejadian, dan sebagainya yang ditujukan untuk anak yang ceritanya sederhana namun kompleks dan komunikatif serta mengandung nilai moral bagi anak. Jenis cerita anak ada cerita jenaka, dongeng, fabel, legenda, dan mite atau mitos.Unsur-unsur yang ada dalam cerita anak yaitu tema cerita, amanat, tokoh, latar, alur, sudut pandang, dan gaya. Dalam penulisan cerita anak itu harus bisa menarik perhatian anak dan penggunaan bahasa juga harus yang mudah dipahami oleh sang anak yang membaca, sehingga anak itu senang dalam membaca.
Kegiatan dilakukan dengan penyampaian kesan dan pesan dari Ibu Ninda Ekaristi, S.T selaku kepala sekolah Rumaisa School. Beliau berpesan harapannya untuk kerja sama kedepan bisa sesuai dengan kebutuhan yang kami perlukan, Harapannya seperti itu. Karena tadi seperti RPP dan lain sebagainya semoga sesuai dengan yang kami butuhkan. Beliau mengucapkan banyak terimakasih kepada UMM karena sudah bekerja sama dengan Rumaisa School. (Mur/Ar/In)