Malang, 2 Juli 2021-Pada Hari Jum’at tanggal 2 Juli 2021 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Malang mengadakan kegiatan pertukaran Dosen dan Mahasiswa dengan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Surakarta melalui kegiatan perkuliahan secara daring yang dikemas dalam tiga mata kuliah yaitu Perkembangan Peserta Didik, Pendidikan Inklusi, dan Pembelajaran Tematik. Pemateri ketiga Mata Kuliah yang diikuti mahasiswa angkatan 2019 dan angktan 2020 merupakan dosen PGSD Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Dalam kegiatan perkuliahan secara daring ini dibuka dengan sambutan dari Ketua Prodi PGSD UMM oleh Bu Arina Restian, M.Pd. menyatakan bahwa “harapannya kegiatan perkuliahan ini disambut dengan positif oleh Mahasiswa PGSD UMM Angkatan 2019 dan Angkatan 2020 karena merupakan kegiatan dengan program akademis dimana di dalam mengikuti kegiatan perkuliahan secara daring ini, mahasiswa mendapatkan ilmu tentang pendidikan inklusi, tematik, dan perkembangan peserta didik khususnya pada saat pandemi. Serta menjadikan mahasiswa PGSD UMM menjadi pakar yang ahli di dalam perkembangan peserta didik, inklusi, dan tematik yang secara langsung diisi oleh Ketua Prodi PGSD UMS yaitu Ibu Nur Amalia, M. Teach yang merupakan lulusan dari Australia. Selain itu harapannya ilmu yang didapat hari ini untuk menyiapkan lulusan yang profesional, unggul, praktisi, dan siap menjadi akademisi serta terampil di masyarakat khususnya di Indonesia”
Setelah itu dilanjutkan dengan pengarahan teknis pelaksanaan perkuliahan yang disampaikan oleh Bapak Kuncahyono, M.Pd dimana pada saat perkuliahan nanti Mahasiswa angkatan 2019 dan 2020 mengikuti mata kuliah sesuai kurikulum yang sudah ditentukan. Untuk angkatan 2019 akan mengikuti perkuliahan dengan Dr. Murfiah Dewi Wulandari, M.Pd pada perkuliahan Perkembangan Peserta Didik dengan moderator Ibu Ima Wahyu Putri Utami, M.Pd. Selanjutnya karena untuk angkatan 2020 ada dua mata kuliah yang harus diikuti maka untuk angkatan 2020 kelas A dan B mengikuti kegiatan mata kuliah Pendidikan Inklusi yang diisi oleh pemateri dari PGSD UMS yaitu Ibu Dr. Minsih, M.Pd dengan moderator Ibu Delora Jantung Amelia, M.Pd. lalu untuk kegiatan perkuliahan dengan pemateri Ibu Nur Amalia, M.Teach pada mata kuliah Pembelajaran Tematik diikuti oleh Mahahasiswa angkatan 2020 kelas C dan D dengan moderator yaitu Ibu Beti Istanti Suwandayani, M.Pd.
Kegiatan perkuliahan yang pertama yaitu Mata Kuliah Pembelajaran Tematik. Kegiatan ini merupakan bentuk implementasi dari program Lecturer & Students Exchange dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) kerja sama antara Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang dengan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Surakarta. Pemateri dalam kegiatan ini adalah Ibu Nur Amalia, M. Teach yang sekaligus ketua program studi PGSD UMS. Beliau menyampaikan materi yang mengusung tema “Merancang a well-designed LKPD”. Kegiatan ini dimoderatori oleh dosen dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Malang yaitu Beti Istanti Suwandayani, M.Pd. Peserta dalam kegiatan ini adalah mahasiswa Prodi PGSD UMM sejumlah 77 mahasiswa. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan MBKM yang merupakan kegiatan pengantar untuk mahasiswa menuju persiapan semester 5.
Kemasan kegiatan ini sangat interaktif dengan diselingi tanya jawab. Di awal kegiatan dilakukan kuis sederhana sebagai pengetahuan awal mahasiswa tentang LKPD. Penelusuran ini menggunakan kuis yang sangat menarik. Materi yang disuguhkan yaitu implementasi lembar kerja peserta didik berorientasi TPACK. Materi ini sangat diperlukan untuk bekal mahasiswa dalam menyusun inovasi LKPD. Dalam pembelajaran daring saat ini, diperlukan untuk bentuk inovasi agar peserta didik dapat belajar dengan baik di rumah. Setelah menerima materi yang sangat menarik tentang LKPD, mahasiswa diberi waktu untuk menyusun LKPD melalui live worksheet. Ada beberapa mahasiswa yang telah berhasil menyusun LKPD melalui live woksheet kemudian mempresentasikan hasilnya. Kegiatan ini juga dilengkapi link presensi melalui google form untuk merekap kehadiran peserta didik. Melalui kegiatan ini mahasiswa dibekali bagaimana menyusun LKPD yang sistematis, sesuai dengan karakteristik peserta didik dan tercapai tujuan pembelajaran.
Untuk kegiatan perkuliahan kedua dengan topik bahasan Pendidikan Inklusi dengan pemateri ibu Dr. Minsih. Memaparkan bahwa Pendidikan inklusi dimulai pada tahun 2010 diterapkan di Indonesia, yang mana pada sistem Pendidikan inklusi berbeda kegiatan dengan sekolah inkulusi. Adapun perbedaan yang disesuaikan situasi dan kondisi yang ada pada lingkungan di sekolah. Perbedaan meliputi tujuan, materi, proses dan evaluasi.
Sebelum tahun 2010 wadah anak berkebutuhan khusus di khususkan di sekolah khusus dengan nama “Sekolah SLB” tetapi dengan adanya sekolah inklusi anak berkebutuhan khusus dapat bersekolah dengan anak regular. Pada kegiatan ini ada 3 pertanyaan terkait materi diantarannya: bagaimana cara guru atau GPK menyakinkan bahwa memiliki anak yang berkebutuhan khusus?bagaimana cara membantu siswa yang berkebutuhan khusus jika sudah kelas 5 sd masih belum bisa membaca dan menulis?Dan bagaimana cara mengatasi siswa ABK yang tidak mau berganti guru pendamping dan guru GPK?Dari paparan beberapa pertanyaan diberikan trik dan solusi mengahdapi problematika pada pelaksanaan Pendidikan secara inklusi oleh pemateri.
Lalu untuk kegiatan perkuliahan ketiga yang disajikan oleh Dr. Murfiah Dewi Wulandari, M.Pd pada perkuliahan Perkembangan Peserta Didik yang di moderatori oleh Ibu Ima Wahyu Putri Utami,M.Pd. materi yang disajikan mengusung tema tentang “Kecerdasan Majemuk”. Kemasan kegiatan ini sangat interaktif dengan diselingi tanya jawab dan paparan materi selain dari pemateri langsung, juga diselingi adanya pemaparan materi berupa video dari youtube. Di dalam materi tersebut beliau memaparkan materi tentang macam-macam kecerdasan majemuk,esensi Teori Pendidkan Kecerdasan Majemuk dan lain-lain.
Di dalam materinya, Dr. Murfiah Dewi Wulandari, M.Pd juga mengatakan bahwa “ Untuk mengembangkan kecerdasan majemuk dapat dilakukan dengan cara mengadakan ektrakurikuler yang sesuai dengan kecerdasan masing-masing siswa. Selain itu, dalam proses pembelajaran dirancang sesuai dengan karakteristik siswa yang berkaitan dengan kecerdasan. Pembelajaran di sekolah dasar diajarkan secra tematik shingga dengan pembelajaran tematik juga dapat disajikan dengan model pembelajaran yang dapat mengembangkan kecerdasan majemuk.”
Beliau juga mengatakan bahwa “Peran mahasiswa untuk menanggapi perbedaan karakkteristik individu setiap anak di berbagai daerah bisa dilakukan dengan mengikuti program-program terkait seperti kampus mengajar, KKN, magang dll”