Dosen PGSD UMM yang melaksanakan pengabdian dosen luar negeri. |
Dosen PGSD UMM melakukan kegiatan pengabdian dengan judul pelatihan implementasi Gerakan literasi sekolah berbasis Profil Pelajar Pancasila pada guru Rumaisa School Korea Selatan pada 11 September 2023 yang dilaksanakan melalui via zoom. Tim pengabdian dosen antara lain Arinta Rezty Wijayaningputri, S,Pd.,M.Pd, Innany Mukhlishina, M.Pd, dan Mutyas Galuh Danawati, S.Pd., M.Pd. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memajukan literasi supaya membantu memotivasi anak sehingga mereka tumbuh menjadi warga dunia yang nantinya mereka bisa berpengetahuan luas dan berpendidikan. Arinta Rezty Wijayaningputri, S.Pd.,M.Pd selaku ketua pengabdian menyampaikan fokus penelitian ini pada nilai-nilai yang sangat berarti dalam kehidupan sehari-hari kita terutama pada nilai pancasila. Kami memilih hal tersebut karena dimana itu akan menjadi pondasan membangun karakter dan moral siswa.
Kemudian Ninda Ekaristi, S.T selaku kepala sekolah Rumaisa School menyampaikan “Besar harapan kami dengan adanya program pengabdian-pengabdian dari berbagai universitas di Indonesia dapat membantu dan menjawab tantangan-tantangan kegiatan atau aktivitas di Rumaisha School. Di tengah kesibukan kami para guru Rumaisa School sebagai ibu juga istri dan guru Rumaisa School semoga bisa menyerap dan mengambil yang bermanfaat dari pengalaman yang diberikan”.
Meeting Zoom keberlangsungan program pengabdian.
Pada materi pertama tentang gerakan literasi sekolah berbasis profil pelajar pancasila yang disampaikan oleh Mutyas Galuh Danawati, S.Pd., M.Pd membahas isi dari profil pelajar pancasila ada beriman bertakwa kepada tuhan yang maha esa dan berakhlak mulia, belajar kritis, mandiri, gotong royong, kreatif, dan berkebinekaan global. GLS berbasis profil pelajar pancasila yang berisi kurikulum merdeka, profil pelajar pancasila GLS. Sehingga program pelajar pancasila ini harus benar-benar digencarkan sehingga siswa tersebut bisa menumbuhkan pancasila itu. Pada saat sesi tanya jawab Bu Ninda bertanya mengenai bahasa pada anak-anak perkawinan campuran yang sulit memahami bahasa Indonesia dan pertanyaan tersebut ditanggapi oleh Bu Murtyas, beliau menjawab bahwa kami bertiga dengan dekanat bisa menggandeng kemudian bisa jadi dengan teman-teman yang lain bisa berkolaborasi untuk memecahkan masalah yang ada di Korea.
Kegiatan selanjutnya adalah materi tentang ketentuan penulisan cerita anak berbasis profil pelajar Pancasila yang disampaikan oleh Arinta Rezty Wijayaningputri, S.Pd.,M.Pd yaitu yang pertama langkah umum, ketentuan, dan format penulisan dalam penyusunan cerita anak yang dilanjutkan dengan bagaimana nantinya dikaitkan dengan profil pelajar Pancasila. Setelah materi selesai diberikan, dilanjutkan dengan kegiatan tanya jawab, diskusi, dan sharing terkait produk cerita anak yang akan dihasilkan.
Selanjutnya pada acara terakhir ada penyampaian kesan dan pesan dari Assoc. Prof. Dr. Agus Sulaeman, S.Pd., M.Pd. Kesan beliau pada pertemuan ini adalah sangat baik, sangat menarik, terutama sharing ilmu dari beberapa dosen PGSD UMM yang memang beliau lihat sangat lengkap sekali gerakan literasi sekolah, terutama pada penerapan-penerapan mulai dari point A-Z kemudian itu nanti bisa diterapkan di Korea Selatan. Dan berharap itu nanti bisa lanjut untuk mencerdaskan anak-anak di Korea Selatan terutama anak-anak yang perkawinan campuran. Dan pesan yang beliau sampaikan adalah harus berlanjut kegiatan ini bukan hanya sekedar untuk selesai PKM, tetapi bagaimana kedepannya itu bisa diteruskan. (Mur/Ar/In)