Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Muhammadiyah Kota Malang melaksanakan rangkaian kegiatan seminar Implementasi kurikulum Merdeka melalui Penerapan Model PBL dan PjBL Untuk Guru-Guru SD Muhammadiyah Aisyiyah pada tanggal 26 Juni 2023. Kegiatan ini berlangsung di Aula Kampus II UMM selama 1 hari. Kegiatan ini menghadirkan 4 narasumber dari dosen PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Malang dan Key Note Speaker yaitu Bapak Prof. Dr. Triyo Supriyatno, M.Ag. Seminar juga dihadiri oleh Ketua Majelis DIKDASMEN Bapak Drs. Zainullah, S.H., M.KPd. Hadir pula dalam kegiatan seminar IKM ini Pimpinan Erlangga Bapak Budi.
Dalam sambutannya, Ketua K3S SD Muhammadiyah Aisyiyah Kota Malang Bapak Sony Darmawan, M.Pd menyatakan "Seminar IKM ini menjadi salah satu ajang penting bagi seluruh guru SD Muhammadiyah/Aisyiyah Kota Malang. Tidak hanya sebagai ajang silaturahmi, tetapi juga untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka. Jika guru sudah memiliki kemampuan yang baik dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka, maka mewujudkan sekolah menyenangkan bagi siswa/I SD Muhammadiyah Kota Malang adalah sebuah keniscayaan."
Narasumber Ibu Dyah Worowirastri Ekowati, M.Pd (Dosen PGSD FKIP UMM) juga memberikan komentar terkait pelaksanaan kegiatan ini sebagi berikut: ”Seminar IKM bagi Guru SD Muhammadiyah/Aisyiyah ini merupakan moment yang sangat berharga bagi guru. Pemahaman yang baik terkait model Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL) adalah modal berharga untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka. Pemahaman yang baik dapat melahirkan berbagai kreativitas dan inovasi para guru Muhammadiyah/Aisyiyah Kota Malang”.
Selanjutnya, statemen yang disampaikan oleh narasumber ke dua yaitu Ibu Dr Erna Yayuk, M.Pd bahwa “Program merdeka belajar ini diciptakan untuk meningkatkan pendidikan peserta didik sekolah Muhammadiyah Aisyiyah yang memberikan kesan bahwa belajar menjadi sebuah pengalaman yang menyenangkan”, ucapnya.
Program merdeka belajar mengarahkan para peserta didik untuk terus mengembangkan kemampuannya baik itu soft skill maupun hard skill sehingga nantinya menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Model pembelajaran yang dapat menghantarkan salah satunya yaitu model pembelajaran Problem Based learning. Model ini bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah serta memperoleh pengetahuan.
Narasumber ketiga Ibu Arina Restian, M.Pd juga memberikan testimoni bahwa pelaksanaan kegiatan ini banyak memberikan manfaat terutama bagi peserta seminar saat belajar model PjBL. Ada banyak cara yang bisa dilakukan guru untuk meningkatkan kreativitas siswa, salah satunya dengan membuat kegiatan pembelajaran lebih menarik dan aktif. Dalam kegiatan pembelajaran, guru bukan hanya memberikan teori, tetapi penugasan untuk melihat atau mengukur kemampuan siswa, salah satunya dengan tugas proyek. Pembelajaran dengan proyek memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan kerja proyek.
Menyambung dari yang sudah disampaikan, narasumber ke empat Ibu Belinda Dewi Regina, S.Pd, M.Pd menyatakan bahwa penugasan proyek membuat siswa jadi lebih kreatif dalam memecahkan masalah atau menyelesaikan proyek. Tugas proyek juga menjadi investigasi mendalam sebuah topik dunia nyata. Ini memberikan kesempatan pada siswa untuk menggali materi dan menyelesaikan proyek dengan berbagai cara yang mereka minati, serta melakukan eksperimen secara kolaboratif. Tugas proyek memuat tugas yang kompleks dengan pertanyaan dan permasalahan yang menantang. Bukan sekadar meningkatkan kreativitas siswa, tugas proyek juga menuntut siswa untuk mampu merancang perencanaan dengan baik, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan investigasi serta memberi kesempatan pada siswa untuk lebih mandiri.